|
|
|
|
|
|
Baginda kita, Rasulullah Muhammad saw,
pernah menyatakan bahwa aktivitas belajar dan mencari ilmu adalah kewajiban
bagi seluruh kaum muslimin dari buaian ibu hingga ke liang lahat. Kalo
mencari ilmu itu adalah wajib, berarti bagi yang nggak mencari ilmu selama
hidupnya, jelas berdosa dong. Allah Swt. bahkan menjamin orang-orang yang
beriman dan berilmu akan diberikan derajat lebih tinggi dibanding orang yang
nggak berilmu (apalagi nggak beriman). Firman Allah Swt.:
“…Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS
al-Mujâdalah [58]: 11)
Urusan dakwah ini sangat erat
hubungannya dengan tingkat keilmuan. Dakwah itu jelas membutuhkan ilmu. Jadi,
betul kalo dikatakan bahwa tugas berdakwah hanya diberikan kepada mereka yang
udah menguasai ilmu agama. Tapi, buat kita yang belum menguasai ilmu agama
secara mantap bukan berarti nggak ada kewajiban dakwah. Sebab, rasa-rasanya
untuk ukuran sekarang nih, nggak mungkin banget ada kaum muslimin yang nggak
ngerti sama sekali tentang Islam. Pasti deh, satu keterangan atau dua
keterangan dalam ajaran agama Islam sudah pernah didengarnya dan menjadi
pengetahuannya. jadi
sebenarnya tetap punya kewajiban nyampein dakwah meskipun cuma sedikit yang
diketahui. Kalo pengen lebih banyak tahu tentang Islam, ya tentu saja harus
belajar lagi dan mencari ilmu lagi. Insya Allah kamu pasti bisa ngejalaninya,
asal kamu mau.
Mengapa dakwah
itu wajib?
Sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang tidak peduli sama dakwah berarti bukan mukmin sejati.
Allah memuji aktivitas dakwah ini
sebagai aktivitas yang mulia, FirmanNya:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim”(QS Fushshilat [41]: 33)
Dalam ayat lain Allah memerintahkan
kepada kaum muslimin untuk berdakwah. Seperti dalam firmanNya:
“Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)
Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan)
dan mencegah dari perbuatan munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu
sebabnya, Islam begitu dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga
dunia. Itu artinya, hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup
bersama Islam. Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa
dunia ini terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat
juga ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang
tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan seruan
Allah (yang artinya): “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada
fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS
al-Baqarah [2]: 193)
Dakwah itu tanda
cinta
seharusnya kita menyambut baik orang-orang yang mau meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk dakwah menyampaikan kebenaran Islam. Sebab, melalui merekalah kita jadi banyak tahu tentang Islam. Kita secara tidak langsung diselamatkan oleh seruan mereka. itulah tanda cinta dari sesama kaum muslimin yang nggak ingin melihat saudaranya menderita gara-gara nggak kenal Islam dan nggak taat sama syariatnya.
Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan
keadaan suatu kaum atau masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah
(mencegah kemungkaran) adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal.
Lalu mereka membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas
dan sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan
mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian atasnya.
Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku melubangi tempat
duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu aku tidak mengganggu
orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya,
tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)
Sobat, dakwah adalah darah dan napas
kehidupan Islam. Itu sebabnya, kita yang masih remaja pun dituntut untuk
mampu tampil sebagai pengemban dakwah yang handal. Kita khawatir banget,
seandainya di dunia ini nggak ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam,
bagaimana masa depan kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan
umat ini hanya tinggal “kenangan”. Yuk, kita kaji Islam biar mantap dan
semangat mendakwahkannya.
|
Follow Me
Kamis, 24 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
Saat kau
jauh dari ku apakah kau merindukan ku,
Pernahkah
kau ingin selalu ada disisiku
Apa kau
ingin mendengar keinginanku?
Aku
berharap kau selalu ada bersamaku
saat kau
sedih,senang, resah,gundah, dan
apapun
yang sedang kau rasakan sekarang
biarkan
aku menjadi orang yang pertama kali
kau
hampiri untuk mendengarkan semua curahan perasaanmu
biarkan
aku menghapus luka yang ada
dan
biarkan aku membuat mu kembali tersenyum.
dapatkah
kau mengajariku arti sesengguhnya sebuah hakekat cinta
untuk
saling percaya dan menyayangi
dapatkah
aku mempercayaimu untuk menjaga hatiku
disaat
apapun, apa kau juga
yang akan menghapus air mataku saat ku
menangis
dan bisakah kau mengembalikan
senyumanku...
Langganan:
Postingan (Atom)